Assalamu'alaikum wr wb.. Selamat Datang di blog kami semoga bisa senang dan menjadi bermanfaat,,, terimakasih atas kunjunganya.

Sabtu, 16 Juni 2012

DZIKIR


KEUTAMAAN BERDZIKIR DAN ORANG-ORANG BERDZIKIR
Dalil-dalil tentang perintah memperbanyak dzikir dan keutamaan orang-orang yang berdzikir banyak terdapat didalam Al-quran dan Hadits-hadits Nabi saw. Disebutkan beberapa Al-quran dan Hadits-hadits Rosululloh tentang dzikir.
“…laki-laki dan perenpuan yang banyak menyebut (nama) Alloh, Alloh telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.”(al-Ahzab:35).
“ Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Alloh, dengan dzikir yang sebanyak-banyak padanya.”(al-Ahzab:41).
“Alloh berfirman: “Aku senantiasa dalam persangkaan hamba-Ku terhadap-Ku. Aku senantiasa bersamanya selagi ia mengingatKu, jika ia mengingatKu pada dirinya, Aku mengingatnya pada diriKu, jika ia mengingatKu ditengah-tengah kelompok, Aku mengingatnya ditengah-tengah kelompok yang lebih baik dari mereka.”(Hdits Qudsi Muttafun ‘alaih dari hadits Abu huroiroh).
Dari ‘Abdulloh bin Busr ra. Bahwa ada seorang laki-laki berkata, “Wahai Rosululloh, telah banyak syariat islam yang harus saya jalani. Untuk itu sampaikanlah kepadaku amalan yang harus saya kerjakan ?, bersabda Rosululloh, ”Hendaknya lidahmu senantiasa dibasahi oleh dzikir (mengingat) kepada Alloh.”(Diriwayatkan oleh Turmudzi, ia mengomentari, Hadits ini Hasan).”[ shohih jami’ush shoghir:7577].
TATA KRAMA BERDZIKIR
Ketahuilah bahwa yang dimaksud berdzikir itu bukanlah cukup hanya dilafalkan saja. Bertobat juga adalah dzikir, bertafakur(merenungkan kebesaran Alloh) merupakan macam dzikir yang paling tinggi, mencari ilmu termasuk berdzikir, mencari rizki bila baik niatnya karena Alloh juga termasuk berdzikir dan semua aktifitas yang dilakukan dalam rangka mendapat keridhoan Alloh maka itu merupakan dzikir. Dengan demikian, orang yang bijak adalah orang yang selalu mengingat Alloh didalam semua keadaan. Dzikir yang dikehendaki adalah yang membekas dihati sehingga berpengaruh pada prilakunya. Oleh karena itu, hendaknya diperhatikan beberapa aturan berdzikir antara lain.
a.       Khusuk
Dzikir dilakukan dengan sopan, rendah hati, juga berusaha menghayati maknanya sehingga mempengaruhi (hatinya), memperhatikan maksud dan tujuan dzikir.
b.      Menjaga (merendahkan) suara
Merendahkan suara sebisa mungkin. Dzikir dilakukan dengan penuh kesadaran dan penuh harap sehingga tidak terpengaruh oleh hal-hal lain (diluar keinginannya). Firman Alloh berikut merupakan dalil bagi ketentuan tersebut.
“Dan sebutlah (nama)Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, diwaktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai”.(al-A’raaf:205)
c.       Sejalan dengan jamaah
Jika dzikir dilakukan secara berjamaah maka hendaknya bersamaan (serempak), tidak boleh mendahului atau tertinggal. Juga janganlah melakukan dzikir sendiri ditengah-tengah mereka. Bila seseorang hadir sedangkan jamaah telah mulai, apa yang sedang dibaca dan bila kurang (lantaran tertinggal), tunaikan yang kurang. Jika terlambat ketika mereka sudah sampai ditengah-tengah, hendaknya iya membaca yang luput dan menyambung yang tengah berlangsung. Hal demikian dilakukan agar melafalkan bacaan secara sempurna dan tidak melakukan perubahan karena yang demikian tidak dibenarkan.
d.      Bersih pakaian dan tmpat
Kita harus menjaga diri dari tempat-tempat yang dilarang, memperhatikan waktu yang tepat sehingga harapanya sejalan dengan kehendaknya, dalam keadaan hati yang bersih dan niat yang murni.
e.      Menjaga sikap khusuk dan etikanya
Kita harus berlaku khusuk, sopan, menjauhi suara gaduh dan sia-sia yang dapat mengganggu fungsi dzikir dan menghilangkan pengaruh dzikir bagi jiwa .
Bila adab ini dijaga berarti ia telah mengambil manfaat dari yang ia baca, dzikirnya berbekas dihatinya, dan mendapat limpahan rahmat dari Alloh. InsyaAlloh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar